A.
Macam-Macam Orang
yang Sombong[1]
a.
Terkadang orang sombong karena kekayaannya. Siapa
orang terkaya di dunia? Qarun dulu sangat kaya. Perlu tujuh orang yang sangat
kuat hanya untuk mengangkat “kunci-kunci” gudang kekayaannya yang berisi emas
permata.
b.
Sering orang
sombong karena kekuasaan atau jabatan. Padahal kekuasaan juga jabatan tidak
akan kekal. Ketika mati maka kekuasaan pun hilang. Namun yang patut diingat
orang yang kita sebut kaya itu ketika lahir tidak membawa apa-apa ketika mati
pun juga demikian kecuali kain yang melekat di badan. Pada saat mati tidaklah
berguna apa yang telah mereka kerjakan.
c.
Ada juga orang
yang sombong karena wajahnya yang cantik dan rupawan. Padahal ketika tua, maka
wajah yang semula kencang dan cantik akan berubah jelek dan keriput. Ketika
sudah dikubur, maka wajahnya hanya akan tinggal tulang dan tengkorak saja.
Pantaskah manusia untuk bersikap sombong?
d.
Ada lagi yang
sombong karena kekuatannya atau badannya yang kekar. Muhammad Ali dulu sering
membanggakan diri sebagai yang terkuat, tetapi kini ia menjadi lemah karena
mengidap penyakit parkinson. Begitu tua orang sekuat apa pun akan jadi lemah.
Begitu mati kita sama sekali tidak berdaya.
”Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami
menciptakannya dari setitik air mani, maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang
nyata!” (Yaa siin: 77)
Allah mengingatkan bahwa manusia diciptakan dari air mani
yang tidak berharga. Pantaskah manusia bersikap sombong?.
B.
Bahaya yang Diakibatkan oleh Kesombongan
Allah ta’ala menghalalkan
rezeki-rezeki baik dari makanan-minuman-pakaian untuk dimanfaatkan tidak pada
kedurhakaan dan penyelewengan. Termasuk didalamnya adalah kesombongan dan
berbangga, karena kesombongan menghapus nilai-nilai keutamaan, mendapatkan
nilai-nilai kerendahan, menjauhkan dari sikap merendah (tawadhu’)-yang
merupakan sumber akhlak bagi orang-orang yang bertakwa, menumbuhkan penyakit
kedengkian, kemarahan, mencibir dan mempergunjing orang lain, menjauhkan dari
sikap kejujuran.[2]
Penyakit
sombong tidak hanya dibenci oleh Allah, tetapi juga dibenci oleh manusia yang
jernih pikirannya dan bersih batinnya. Agar penyakit sombong itu tidak menular
ke dalam hati, karena begitu benci Allah kepada orang-orang yang sombong itu,
maka Allah memberikan balasan dan hukuman kepada mereka itu, sebagaimana firman
Allah dalam Q.S An-Nisa ayat 173.
Artinya:
“Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh,
Maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian
dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, Maka
Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan
memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain dari pada Allah.”
Masih ada
lagi ayat-ayat yang menggambarkan tentang sanksi hukum yang akan diterima oleh
orang-orang yang menyombongkan diri. Adakalanya azab itu langsung diterimanya
di dunia (yang beragam bentuknya) dan adakalanya di akhirat kelak (yang sudah
pasti terjadi).[3]
Sifat
sombong sebaiknya harus selalu kita jauhi karena sifat sombong memberikan
banyak bahaya untuk kita semua. Bahaya – bahaya dari sifat sombong antara
lain adalah:
1. Orang yang di dalam hatinya ada kesombongan walaupun kecil,
tidak akan masuk surga.
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ
فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْر
“Tidak akan masuk al jannah (surga)
barang siapa di dalam hatinya terdapat setitik kesombongan.”
2.
Orang yang sombong tidak hanya
dibenci oleh Allah, tetapi juga dibenci oleh manusia.
3.
Orang yang kafir dan menyombongkan
diri terhadap Allah, akan ditimpa siksaan yang pedih dan tidak ada baginya
seorang penolong kecuali Allah SWT.
4.
Sombong adalah pintu bagi dosa –
dosa lainnya. Sombong adalah dosa yang pertama kali dilakukan oleh mahluk
ciptaan Allah yaitu Iblis ketika menolak peritah Allah SWT agar iblis bersujud
kepada Nabi Adam AS. Akhirnya iblis pun dikeluarkan dari surga, dan dengan
segala tipu dayanya mengajak manusia untuk berbuat dosa dan maksiat
sehingga pada akhirnya muncul berbagai macam dosa lainnya.
5. Terhalang dari memperhatikan dan mengambil pelajaran terhadap sesuatu. Hal ini disebabkan orang yang takabur merasa lebih tinggi dari hamba-hamba
Allah yang lain. Maka secara sadar atau tidak
sadar ia telah melampaui batas hingga menempati kedudukan Illahi. Orangseperti ini sudah barang tentu akan terkena sangsi
dan sangsi atau hukuman yang pertama ialah terhalang dari
memperhatikan dan mengambil pelajaran terhadap sesuatu.[4]
Sebagaimana
firman Allah yang artinya:
"Dan betapa banyak
tanda-tanda di langit dan dibumi yang mereka lewati, tapimereka
berpaling dari padanya." (Yusuf : 105)
6.
Kegoncangan
Jiwa
Orang yang takabur dan merasa
lebih tinggi dari pada orang lain, berkeinginan agar orang lain menundukkan
kepala kepadanya. Tetapi harga diri manusia sudah barang tentu tidak mau
berbuat demikian dan memang pada
dasarnya mereka tidak disiapkan untuk hal itu. Karena keengganan orang lain
untuk menundukkan diri kepadanya, berarti ia gagal memasuki keinginannya. Maka
sebagai akibatnya timbullah kegoncangan dalam jiwanya. Allah berfirman yang
artinya :
"Barang siapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit."
(Thaha : 124)
"Dan barang siapa berpaling dari peringatan
Tuhannya, Tuhan akan memberinya siksaan yang berat" (Al-Jin : 17)
C.
Dalil-Dalil Tentang
Sombong
Sombong
haram hukumnya dan termasuk dosa besar. Jangan sampai kita melakukan semua itu
sehingga menyebabkan Allah akan murka kepada kita. Rasul saw bersabda :“Tidak akan masuk sorga orang yang
dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun hanya seberat biji sawi” (Riwayat
Muslim).[5]
Seorang
sahabat bertanya kepada Nabi Saw:“Sesungguhnya seseorang menyukai kalau
pakainnya itu indah atau sandalnya juga baik”Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah Swt adalah Maha Indah dan menyukai keindahan. Sifat sombong
adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain” [HR
Muslim]
”Dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya
kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan
sampai setinggi gunung.” [Al Israa’:37]
”Dan
janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [Luqman:18]
Dari al-Aghar dari
Abu Hurarirah dan Abu Sa’id, Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt berfirman;
Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang
siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya” . [HR
Muslim]
D. Pintu –Pintu Masuk Setan ke Hati
Sesungguhnya
hati itu ibarat seperti benteng pertahanan musuh. Setan adalah musuh yang
berkeinginan untuk menembus benteng pertahanan tersebut. Oleh karenanya, dengan
berhasil menembus benteng pertahanan itu, setan akan merajai dan menguasainya.
Benteng pertahanan itu pun tidak akan dapat terjaga dari sebuah musuh, kecuali
pintu-pintu pertahanan, tempat-tempat masuk menuju benteng pertahanan terjaga
rapat.
Orang yang tidak mengetahui
pintu-pintu benteng pertahanan, tidak mungkin bisa diserahi untuk menjaga
pintu-pintu tersebut. Oleh karenya, menjaga hati dari bisikan setan merupakan
suatu kewajiban. Sebab, seseorang tidak mungkin bisa menolak (bisikan) setan,
kecuali ia mengetahui pintu-pintu yang bisa dimasuki setan. Oleh sebab itu,
mengetahui pintu-pintu yang biasa diamasuki setan merupakan suatu kewajiban.
Adapun pintu-pintu yang biasa
dimasuki setan selain sifat sombong banyak sekali, diantaranya:[6]
1. Amarah dan Syahwat
Sesungguhnya marah merupakan cerminan
akal yang sedang mabuk. Apabila akal itu lemah, maka pasukan setan akan
menyerang dan menyerbu. Apabila manusia itu marah (emosi), maka setan akan
mempermainkannya seperti halnya anak kecil mempermmainkan bola.
2. Hasad dan Rakus (Ambisi)
Jika manusia itu rakus, maka ia akna
dibutakan dan ditulikan oleh kerakusannya. Bila cahaya jiwa (yang dengannya ia
bisa mengetahui pintu-pintu yang biasa dimasuki setan) tertutup oleh rasa
dengki dan rakus, maka ia tidak akan dapat melihat. Pada saat itu, setan
mendapat kesempatan untuk memperindah segala sesuatu yang bisa mengantar
manusia mencapai apa yang diinginkan oleh nafsunya.
3.
Terlalu Kenyang Makan
Walaupun suatu makanan itu halal dan
bergizi, namun sesungguhnya perut yang terlampau kenyang dengan makanan akan
memperkuat nafsu biarahi. Padahal nafsu birahi merupakan senjata pamungkas
setan.
4.
Bakhil dan Takut Kefakiran
Sesungguhnya bakhil ialah sifat
enggan berinfak dan bersedekah. Pada hakikatnya, bakhil mendorong manusia untuk
menumpuk dan menyimpan harta menuju siksa akhirat yang pedih.
Terapi apa yang mujarab guna mencegah masuknya setan?
Apakah untuk mencegah masuknya setan cukup dengan berzikir kepada Allah SWT dan
ucapan la haula wa la quwata ila billah?.
Terapi hati dalam rangka membendung semua jalan yang
biasa dimasuki setan adalah dengan mensucikan hati dari sifat-sifat tercela.
Apabila prinsi-prinsip dari sifat-sifat yang tercela itu telah tercabut dari
hati, maka setan tidak memiliki kesempatan untuk memasuki hati dan memberikan
bisikan-bisikan kedalamnya.
Setan tidak akan betah berdiam dalam hati bahkan tertolak
masuk oleh zikir si pemilik hati kepada Allah SWT. Hakikat dan manfaat zikir
tidak akan bisa bersemayam dan dirasakan di dalam kalbu, sebelum kalbu itu
terenuhi oleh ketakwaan. Bila tidak, maka zikir itu hanya sekedar ucapan yang
tidak mempunyai kekuatan atas hati dan tidak mampu menghalau langkah-langkah
setan.[7]
Berkaitan dengan masalah di
atas, Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang
bertakwa,bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah.
Maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya” (Al-A’raf: 201).
Sesuai dengan
fitrah aslinya, hati selalu cocok menerima pengaruh malaikat dan setan secara
bersamaan. Jika seseorang mengikuti emosi dan nafsu syahwatnya, maka akan
tampak penguasaan setan,sehingga hati menjadi lahan hidup dan bermain setan.
Jika ia berjuang secara optimal melawan nafsu syahwatnya, maka akhlaknya akan menyerupai
para malaikat dan hatinya pun akan menjadi tempat tinggal para malaikat.
Pada kenyataannya, hati lebih cenderung membuka untuk
dimasuki dan dikuasai pasukan setan. Dengan ditebarkannya bisikan-bisikan yang
mendorong manusia mementingkan kehidupan dunia dan mengesampingkan kehidupan
akhirat, manusia telah tertipu oleh setan. Mengapa ini terjadi? Hati manusia yang tertipu itu dikuasai
setan, karena ia mengikuti nafsu syahwat dan hawa nafsu. Hati tidak mungkin
bisa melepaskan cengkraman setan yang begitu kuat kecuali dengan cara
mengosongkan hati dari santapan setan, yaitu hawa nafsu dan syahwat serta
mengobarkan semangat berzikir kepada Allah SWT.
[4]http://ditaprimandaputri.blogspot.co.id/2014/02/makalah-tentang-takabur.html, di akses pada Jumat, 27 Mei
2016, pukul 10:00 WIB.
[5]http://arifarifarif.mywapblog.com/mengenal-sifat-sombong-dan-ciri-cirinya.xhtml, di akses pada Minggu, 22 Mei
2016, pukul 18:40 WIB.
0 Response to "Pintu–Pintu Masuk Setan ke Hati (Sombong)"
Post a Comment