Pintu–Pintu Masuk Setan ke Hati (Sombong)

adsense 336x280

    A.   Macam-Macam Orang yang Sombong[1]

a.       Terkadang orang sombong karena kekayaannya. Siapa orang terkaya di dunia? Qarun dulu sangat kaya. Perlu tujuh orang yang sangat kuat hanya untuk mengangkat “kunci-kunci” gudang kekayaannya yang berisi emas permata.
b.      Sering orang sombong karena kekuasaan atau jabatan. Padahal kekuasaan juga jabatan tidak akan kekal. Ketika mati maka kekuasaan pun hilang. Namun yang patut diingat orang yang kita sebut kaya itu ketika lahir tidak membawa apa-apa ketika mati pun juga demikian kecuali kain yang melekat di badan. Pada saat mati tidaklah berguna apa yang telah mereka kerjakan.
c.       Ada juga orang yang sombong karena wajahnya yang cantik dan rupawan. Padahal ketika tua, maka wajah yang semula kencang dan cantik akan berubah jelek dan keriput. Ketika sudah dikubur, maka wajahnya hanya akan tinggal tulang dan tengkorak saja. Pantaskah manusia untuk bersikap sombong?
d.      Ada lagi yang sombong karena kekuatannya atau badannya yang kekar. Muhammad Ali dulu sering membanggakan diri sebagai yang terkuat, tetapi kini ia menjadi lemah karena mengidap penyakit parkinson. Begitu tua orang sekuat apa pun akan jadi lemah. Begitu mati kita sama sekali tidak berdaya.
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air mani, maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!” (Yaa siin: 77)
Allah mengingatkan bahwa manusia diciptakan dari air mani yang tidak berharga. Pantaskah manusia bersikap sombong?.

     B.   Bahaya yang Diakibatkan oleh Kesombongan

            Allah ta’ala menghalalkan rezeki-rezeki baik dari makanan-minuman-pakaian untuk dimanfaatkan tidak pada kedurhakaan dan penyelewengan. Termasuk didalamnya adalah kesombongan dan berbangga, karena kesombongan menghapus nilai-nilai keutamaan, mendapatkan nilai-nilai kerendahan, menjauhkan dari sikap merendah (tawadhu’)-yang merupakan sumber akhlak bagi orang-orang yang bertakwa, menumbuhkan penyakit kedengkian, kemarahan, mencibir dan mempergunjing orang lain, menjauhkan dari sikap kejujuran.[2]
            Penyakit sombong tidak hanya dibenci oleh Allah, tetapi juga dibenci oleh manusia yang jernih pikirannya dan bersih batinnya. Agar penyakit sombong itu tidak menular ke dalam hati, karena begitu benci Allah kepada orang-orang yang sombong itu, maka Allah memberikan balasan dan hukuman kepada mereka itu, sebagaimana firman Allah dalam Q.S An-Nisa ayat 173.
Artinya:
“Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, Maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, Maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain dari pada Allah.
            Masih ada lagi ayat-ayat yang menggambarkan tentang sanksi hukum yang akan diterima oleh orang-orang yang menyombongkan diri. Adakalanya azab itu langsung diterimanya di dunia (yang beragam bentuknya) dan adakalanya di akhirat kelak (yang sudah pasti terjadi).[3]
            Sifat sombong sebaiknya harus selalu kita jauhi karena sifat sombong memberikan banyak bahaya untuk kita semua.  Bahaya – bahaya dari sifat sombong antara lain adalah:
1.      Orang yang di dalam hatinya ada kesombongan walaupun kecil, tidak akan masuk surga.
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْر
“Tidak akan masuk al jannah (surga) barang siapa di dalam hatinya terdapat setitik kesombongan.”
2.      Orang yang sombong tidak hanya dibenci oleh Allah, tetapi juga dibenci oleh manusia.
3.      Orang yang kafir dan menyombongkan diri terhadap Allah, akan ditimpa siksaan yang pedih dan tidak ada baginya seorang penolong kecuali Allah SWT.
4.      Sombong adalah pintu bagi dosa – dosa lainnya. Sombong adalah dosa yang pertama kali dilakukan oleh mahluk ciptaan Allah yaitu Iblis ketika menolak peritah Allah SWT agar iblis bersujud kepada Nabi Adam AS. Akhirnya iblis pun dikeluarkan dari surga, dan dengan segala tipu dayanya  mengajak manusia untuk berbuat dosa dan maksiat sehingga pada akhirnya muncul berbagai macam dosa lainnya.
         5.  Terhalang dari memperhatikan dan mengambil pelajaran terhadap sesuatu. Hal ini disebabkan orang yang takabur merasa lebih tinggi dari hamba-hamba Allah yang lain. Maka secara sadar atau tidak sadar ia telah melampaui batas hingga menempati kedudukan Illahi. Orangseperti ini sudah barang tentu akan terkena sangsi dan sangsi atau hukuman yang pertama ialah terhalang dari memperhatikan dan mengambil pelajaran terhadap sesuatu.[4]
            Sebagaimana firman Allah yang artinya:
"Dan betapa banyak tanda-tanda di langit dan dibumi yang mereka lewati, tapimereka berpaling dari padanya." (Yusuf : 105)
            6.       Kegoncangan Jiwa
Orang yang takabur dan merasa lebih tinggi dari pada orang lain, berkeinginan agar orang lain menundukkan kepala kepadanya. Tetapi harga diri manusia sudah barang tentu tidak mau berbuat demikian dan memang pada dasarnya mereka tidak disiapkan untuk hal itu. Karena keengganan orang lain untuk menundukkan diri kepadanya, berarti ia gagal memasuki keinginannya. Maka sebagai akibatnya timbullah kegoncangan dalam jiwanya. Allah berfirman yang artinya :
"Barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang  sempit." (Thaha : 124)
"Dan barang siapa berpaling dari peringatan Tuhannya, Tuhan akan memberinya siksaan yang berat" (Al-Jin : 17)

     C.   Dalil-Dalil Tentang Sombong

                  Sombong haram hukumnya dan termasuk dosa besar. Jangan sampai kita melakukan semua itu sehingga menyebabkan Allah akan murka kepada kita. Rasul saw bersabda :“Tidak akan masuk sorga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun hanya seberat biji sawi” (Riwayat Muslim).[5]
                  Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Saw:“Sesungguhnya seseorang menyukai kalau pakainnya itu indah atau sandalnya juga baik”Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt adalah Maha Indah dan menyukai keindahan. Sifat sombong adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain” [HR Muslim]
                  ”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [Al Israa’:37]
                  ”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [Luqman:18]
      Dari al-Aghar dari Abu Hurarirah dan Abu Sa’id, Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya” . [HR Muslim]

      D.   Pintu –Pintu Masuk Setan ke Hati

                      Sesungguhnya hati itu ibarat seperti benteng pertahanan musuh. Setan adalah musuh yang berkeinginan untuk menembus benteng pertahanan tersebut. Oleh karenanya, dengan berhasil menembus benteng pertahanan itu, setan akan merajai dan menguasainya. Benteng pertahanan itu pun tidak akan dapat terjaga dari sebuah musuh, kecuali pintu-pintu pertahanan, tempat-tempat masuk menuju benteng pertahanan terjaga rapat.
                 Orang yang tidak mengetahui pintu-pintu benteng pertahanan, tidak mungkin bisa diserahi untuk menjaga pintu-pintu tersebut. Oleh karenya, menjaga hati dari bisikan setan merupakan suatu kewajiban. Sebab, seseorang tidak mungkin bisa menolak (bisikan) setan, kecuali ia mengetahui pintu-pintu yang bisa dimasuki setan. Oleh sebab itu, mengetahui pintu-pintu yang biasa diamasuki setan merupakan suatu kewajiban.
                 Adapun pintu-pintu yang biasa dimasuki setan selain sifat sombong banyak sekali, diantaranya:[6]
1.        Amarah dan Syahwat
      Sesungguhnya marah merupakan cerminan akal yang sedang mabuk. Apabila akal itu lemah, maka pasukan setan akan menyerang dan menyerbu. Apabila manusia itu marah (emosi), maka setan akan mempermainkannya seperti halnya anak kecil mempermmainkan bola. 
2.      Hasad dan Rakus (Ambisi)
      Jika manusia itu rakus, maka ia akna dibutakan dan ditulikan oleh kerakusannya. Bila cahaya jiwa (yang dengannya ia bisa mengetahui pintu-pintu yang biasa dimasuki setan) tertutup oleh rasa dengki dan rakus, maka ia tidak akan dapat melihat. Pada saat itu, setan mendapat kesempatan untuk memperindah segala sesuatu yang bisa mengantar manusia mencapai apa yang diinginkan oleh nafsunya.
3.      Terlalu Kenyang Makan
     Walaupun suatu makanan itu halal dan bergizi, namun sesungguhnya perut yang terlampau kenyang dengan makanan akan memperkuat nafsu biarahi. Padahal nafsu birahi merupakan senjata pamungkas setan.
4.      Bakhil dan Takut Kefakiran
     Sesungguhnya bakhil ialah sifat enggan berinfak dan bersedekah. Pada hakikatnya, bakhil mendorong manusia untuk menumpuk dan menyimpan harta menuju siksa akhirat yang pedih.
            Terapi apa yang mujarab guna mencegah masuknya setan? Apakah untuk mencegah masuknya setan cukup dengan berzikir kepada Allah SWT dan ucapan la haula wa la quwata ila billah?.
            Terapi hati dalam rangka membendung semua jalan yang biasa dimasuki setan adalah dengan mensucikan hati dari sifat-sifat tercela. Apabila prinsi-prinsip dari sifat-sifat yang tercela itu telah tercabut dari hati, maka setan tidak memiliki kesempatan untuk memasuki hati dan memberikan bisikan-bisikan kedalamnya. 
            Setan tidak akan betah berdiam dalam hati bahkan tertolak masuk oleh zikir si pemilik hati kepada Allah SWT. Hakikat dan manfaat zikir tidak akan bisa bersemayam dan dirasakan di dalam kalbu, sebelum kalbu itu terenuhi oleh ketakwaan. Bila tidak, maka zikir itu hanya sekedar ucapan yang tidak mempunyai kekuatan atas hati dan tidak mampu menghalau langkah-langkah setan.[7]
Berkaitan dengan masalah di atas, Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa,bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah. Maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya” (Al-A’raf: 201).
            Sesuai dengan fitrah aslinya, hati selalu cocok menerima pengaruh malaikat dan setan secara bersamaan. Jika seseorang mengikuti emosi dan nafsu syahwatnya, maka akan tampak penguasaan setan,sehingga hati menjadi lahan hidup dan bermain setan. Jika ia berjuang secara optimal melawan nafsu syahwatnya, maka akhlaknya akan menyerupai para malaikat dan hatinya pun akan menjadi tempat tinggal para malaikat.
            Pada kenyataannya, hati lebih cenderung membuka untuk dimasuki dan dikuasai pasukan setan. Dengan ditebarkannya bisikan-bisikan yang mendorong manusia mementingkan kehidupan dunia dan mengesampingkan kehidupan akhirat, manusia telah tertipu oleh setan. Mengapa ini terjadi? Hati manusia yang tertipu itu dikuasai setan, karena ia mengikuti nafsu syahwat dan hawa nafsu. Hati tidak mungkin bisa melepaskan cengkraman setan yang begitu kuat kecuali dengan cara mengosongkan hati dari santapan setan, yaitu hawa nafsu dan syahwat serta mengobarkan semangat berzikir kepada Allah SWT.




                          [1]Haidar Putra Daulay, Qalbun Salim Jalan Menuju Pencerahan Rohani, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 87.
                          [2] Muhammad Abdul Aziz al-Khauli, Menuju Akhlak Nabi, (Semarang: Pustaka Nuun, 2006), hlm. 206-207.
          [3]Ali Hasan, Orang-Orang Yang dicintai dan dibenci Allah,  hlm. 64-65.
                          [4]http://ditaprimandaputri.blogspot.co.id/2014/02/makalah-tentang-takabur.html, di akses pada Jumat, 27 Mei 2016, pukul 10:00 WIB.
    [5]http://arifarifarif.mywapblog.com/mengenal-sifat-sombong-dan-ciri-cirinya.xhtml, di akses pada Minggu, 22 Mei 2016, pukul 18:40 WIB.

                          [6]Cahyadi Takariawan, Ghazali Mukri, Kitab Tazkiyah (Metode Pembersih Hati Aktivis Dakwah), (Solo: Era Intermedia, 2005), hlm. 49-55.

          [7]Ibid., hlm. 51. 
adsense 336x280

0 Response to "Pintu–Pintu Masuk Setan ke Hati (Sombong)"

Post a Comment